Artikel
Pendidikan Bahasa Inggris
Kemampuan
berbahasa Inggris
merupakan salah satu kemampuan yang sangat menentukan dalam memperoleh lapangan
kerja akhir-akhir ini. Fenomena inilah yang mendasari munculnya berbagai macam
kursus Bahasa Inggris di seluruh wilayah Indonesia. Terlepas dari bagaimana
sesungguhnya mutu dari pendidikan Bahasa Inggris yang ada di Indonesia ini, tersirat suatu
keadaan yang memprihatinkan yaitu kurang baiknya mutu hasil pengajaran Bahasa
Inggris di sekolah-sekolah.
Mengapa
penulis mengambil kesimpulan demikian? Tentunya bukan tanpa dasar. Secara
logika, kita dapat mengajukan argumentasi bahwa tidak mungkin kursus-kursus
Bahasa Inggris sedemikian menjamurnya di Indonesia jika hasil pengajaran Bahasa
Inggris di sekolah ternyata memuaskan. Jika demikian halnya, maka kursus Bahasa
Inggris yang ada hanyalah yang ditujukan untuk kepentingan-kepentingan khusus
seperti untuk memperoleh sertifikat TOEFL, IELTS, dan lain-lain serta bukan
yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dalam kehidupan
sehari-hari. Tapi kenyataannya, mayoritas kursus Bahasa Inggris yang ada adalah
yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dalam kehidupan
sehari-hari, bukan untuk tujuan-tujuan lain.
Keadaan
ini tentunya menimbulkan masalah. Bagi para siswa yang datang dari keluarga
menengah ke atas, masalah kesulitan berbahasa Inggris ini dapat diatasi dengan
mudah. Mereka tinggal menunjuk kursus Bahasa Inggris mana saja yang
mereka suka dan mulai belajar. Tetapi, bagaimana halnya dengan para siswa yang
berasal dari kalangan bawah? Hal ini tentunya merupakan kesulitan tersendiri
karena, kadang-kadang, jangankan untuk membayar uang kursus, untuk makanpun
mereka masih harus mencari uang selepas sekolah. Lalu apa dampaknya? Tentu
sangat jelas. Karena perusahaan-perusahaan papan atas yang ada di negara ini
selalu mencantumkan persyaratan kemampuan berbahasa Inggris sebagai salah satu
syarat untuk menjadi karyawan di perusahaan tersebut, maka hilanglah kesempatan
para siswa yang berasal dari kalangan bawah ini untuk dapat masuk ke wilayah
kerja yang dapat memberikan penghasilan yang lebih besar. Mereka akhirnya hanya
dapat bekerja di perusahaan-perusahaan kecil yang tidak mensyaratkan kemampuan
berbahasa Inggris dengan gaji yang sangat jauh tingkatannya dengan perusahaan
asing. Dengan demikian, taraf kehidupan mereka tentunya tidak akan jauh berbeda
dengan taraf kehidupan orang tua mereka sebelumnya.
Dengan memandang alasan-alasan
tersebut di atas, apakah kita sebagai guru Bahasa Inggris tidak tergerak untuk
berupaya meningkatkan kemampuan siswa berbahasa Inggris melalui pelajaran
Bahasa Inggris di sekolah? Sebagai kalangan yang sering disebut-sebut sebagai Pahlawan
tanpa Tanda Jasa, sangatlah tidak layak jika kita ingin dianggap sebagai
pahlawan tetapi tidak berupaya untuk memajukan siswa-siswa kita. Di
tengah-tengah munculnya fenomena segelintir guru-guru yang mengejar materi
untuk kepentingan pribadi dengan memanfaatkan muridnya, marilah kita usik
kembali jiwa pengabdian kita untuk berupaya meningkatkan hasil pengajaran
Bahasa Inggris di sekolah agar siswa-siswa kita yang berasal dari kalangan
bawah tidak semakin terpuruk dan tidak akan kalah dari siswa-siswa lain yang
berasal dari kalangan berada.
Masalah-Masalah yang Timbul dalam
Pengajaran Bahasa Inggris di Sekolah Jika kita renungkan lebih dalam, adalah
hal yang sangat luar biasa bahwa siswa yang telah belajar Bahasa Inggris selama
minimal 6 tahun (sejak SMP) setelah lulus SMA masih tidak dapat berbicara dalam
Bahasa Inggris, bahkan untuk memperkenalkan diri sendiri sekalipun. Disebut
luar biasa karena jika siswa tersebut mengikuti kursus general english di suatu
lembaga kursus dalam waktu yang sama, maka dapat dipastikan siswa sudah sangat
mampu berbincang-bincang dalam Bahasa Inggris, bahkan mungkin sudah dapat
memahami Bahasa Inggris untuk tingkatan drama, puisi, dan lain-lain. Jadi,
mengapa hal ini bisa terjadi?
Berdasarkan hasil pengisian
kuestioner yang penulis pernah buat pada tahun 1996 untuk tugas kuliah,
terdapat beberapa masalah yang, menurut para siswa, menghambat mereka untuk
menguasai Bahasa Inggris. Masalah-masalah tersebut adalah:
- Jarangnya guru berbicara dengan Bahasa Inggris di dalam kelas. Hal ini dirasakan menghambat oleh para siswa karena menurut mereka, mereka jadi tidak terbiasa mendengar orang lain berbahasa Inggris.
- Pelajaran terlalu ditekankan pada tata bahasa (dan bukan pada percakapan), tetapi siswa jarang diberi arahan mengenai bagaimana dan apa fungsi dari unsur-unsur tata bahasa yang mereka pelajari tersebut. Berdasarkan hasil kuestioner dan hasil tes pada para siswa, terlihat bahwa rata-rata siswa menguasai pola-pola tata bahasa Inggris (misalnya struktur untuk simple present tense, dan lain-lain) tetapi, SISWA TIDAK MENGETAHUI KAPAN STRUKTUR TERSEBUT HARUS DIGUNAKAN DAN BAGAIMANA PENGAPLIKASIANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI. Ini merupakan hal yang sangat luar biasa karena Bahasa Inggris, sama halnya seperti Bahasa Indonesia, akan lebih bermanfaat jika dapat digunakan dan diaplikasikan meskipun secara tata bahasa siswa tidak terlalu menguasainya. Bukan berarti bahwa pembelajaran tata bahasa ini tidak penting, tetapi perlu sekali teori-teori tersebut dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
- Kosa kata yang diajarkan tidak terlalu berguna dalam percakapan sehari-hari. Banyak siswa yang mengeluhkan bahwa kata-kata yang diberikan oleh guru Bahasa Inggris di sekolah terlalu bersifat teknis, misalnya mengenai industrialisasi, reboisasi, dan lain-lain, sementara siswa tetap saja mengalami kesulitan untuk mengartikan kata-kata yang banyak digunakan pada film, majalah, dan situs-situs internet berbahasa Inggris. Bahkan kadang-kadang, siswa sangat hapal istilah-istilah Bahasa Inggris untuk bidang politik (seperti misalnya reformation, globalization, dan lain-lain) tetapi tidak dapat menyebutkan benda-benda yang biasa mereka pakai sehari-hari dalam Bahasa Inggris (misalnya celengan, selokan, dan lain-lain). Beberapa kalangan siswa bahkan mengatakan bahwa dengan kosa kata seperti yang dipelajari di sekolah tidak mungkin siswa dapat memulai percakapan dengan orang asing dengan menggunakan Bahasa Inggris. Mungkin ada benarnya juga, tidak mungkin tentunya kita tiba-tiba mengajak orang yang baru kita kenal untuk mendiskusikan industrialisasi, misalnya.
- Materi pelajaran Bahasa Inggris di SMP dan SMU tidak berkesinambungan Para siswa menyatakan bahwa sering terjadi pengulangan materi (seperti misalnya tenses) yang telah diajarkan di SMP di tingkatan SMU, tetapi tetap saja fungsi dan pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari kurang jelas.
Jadi, sebagai seorang guru Bahasa
Inggris, apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut?
Banyak tentunya, karena diakui atau tidak, gurulah yang memegang kendali dalam
pengajaran. Yang jelas, kita tidak boleh hanya menyalahkan pihak pemerintah
(yang membuat kurikulum) saja tetapi akan lebih baik jika kita mengintrospeksi
diri sendiri dan lebih menggali lagi potensi kita untuk mencari pendekatan yang
lebih berhasil dalam mengajarkan Bahasa Inggris pada siswa di sekolah.
Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan
salah satu materi yang selalu dipelajari baik tingkat SMP, SMA, maupun
perguruan tinggi. Hal ini dimaksudkan agar para anak negeri tercinta memiliki
rasa cinta tana air yang sangat besar sehingga diharapkan dapat memajukan
negara. Akan tetapi mata pelajaran yang satu ini kurang digemari oleh para
pelajar.
Tengok
saja para petinggi-petinggi negara yang rata-rata memiliki tingkat keceradasan
di atas rata-rata akan tetapi berbanding terbalik dengan aklhlak mereka.
Bayangkan saja Indonesia merupakan negara dengan tingkat korupsi cukup besar.
Entah apa
yang terjadi dengan bangsa ini, kita telah diwarisi sebuah negara yang kaya
dengan pengorbanan jiwa dan raga para pejuang selama ratusan tahun. Tetesan
dara para pejuang kini dinodai oleh para-para cendikia bangsa yang tidak
mengenal rasa puas dengan penghasilan mereka.
Tengok
saja bermunculan para tikus-tikus yang menggerogoti uang rakyat, uang yang
harusnya digunakan untuk kepentingan rakyat malah diambil oleh para
koruptor-koruptor yang dengan santainya dan tanpa rasa bersalah tersenyum serta
tertawa di atas penderitaan rakyat kecil.
Mau jadi
apa negara ini, jika suatu kelak para cendekia-cendekia kita memiliki perilaku
layaknya tikus yang menggeorgoti lumbung padi para petani.
Pemerintah sudah mengambil beberapa kebijaksanaa agar suatu kelak para anak bangsa bisa menjadi manusia yang berakhlak dan para anak bangsa ini diharapkan ketika suatu kelak duduk dipemerintaha bisa bekerja secaa jujur sesuai yang telah diajarkan di sekolah-sekolah mereka. Salah satu kebijaksanaan yang dilakukan pemerintah adalah pendidikan karakter bangsa. Dihrapkan pendidikan di Indonesia bisa lebih meningkat khususnya pada karakter anak bangsa.
Pemerintah sudah mengambil beberapa kebijaksanaa agar suatu kelak para anak bangsa bisa menjadi manusia yang berakhlak dan para anak bangsa ini diharapkan ketika suatu kelak duduk dipemerintaha bisa bekerja secaa jujur sesuai yang telah diajarkan di sekolah-sekolah mereka. Salah satu kebijaksanaan yang dilakukan pemerintah adalah pendidikan karakter bangsa. Dihrapkan pendidikan di Indonesia bisa lebih meningkat khususnya pada karakter anak bangsa.
SEKOLAH SEBAGAI TANGAN-TANGAN PERADABAN MASA DEPAN
(Implementasi
Budaya Pluralistik, Inklusif dan Kontekstual Intelligent School pada
SMA)
Manusia terlahir dengan segala potensi yang dimiliki dan karakteristik yang
khas, potensi dan karakteristik tersebut terlahir tidak akan sama persis dengan
manusia lainnya, hanya satu kesamaannya yaitu manusia terlahir sebagai hamba
Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah SWT. Hakikat manusia dengan keberagaman
tersebut sudah sepantasnya menjadi dasar pembangun dalam segala aspek, tidak
terkecuali pendidikan.
Sekolah sebagai tangan-tangan peradaban masa depan, harus mampu menjadi
wadah dalam mengelola serta mempersiapkan sumber daya yang memiliki pengetahuan
yang cerdas dan memiliki nilai-nilai yang positif, serta memiliki karakteristik
Excellent Personallity (kepribadian unggul).
Kenyataan yang berkembang di Indonesia, umumnya sekolah belum begitu mampu
menerapkan atau bahkan menghargai perbedaan yang ada di masyarakat sehingga
semakin pesatnya konflik yang bersumber dari perbedaan agama, ras, suku, ide,
politik dan lain-lain. Kenyataannya sekarang masih jarang ditemukan sekolah
yang mampu menempatkan keberagaman sebagai pondasi dalam mewujudkan pendidikan
yang bernilai.
Pengembangan budaya pluralistik, inklusi ataupun kontekstual harus mampu
dikembangkan di sekolah. Arah dan pandangan tersebut mampu dijabarkan dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah. Sekolah bukan saja mampu mengontrol
pengetahuan yang dimiliki siswa, tetapi sekolah harus mampu mengontrol
nilai-nilai yang ada pada siswa.
Dalam kontek perubahan, pendidikan memegang peranan yang sangat penting
sekali. Pendidikan sebagai kontrol perubahan, penyuplai bahan bakar perubahan
(SDM) dipadukan dengan keterikatan nilai-nilai akan menjadikan sebagai
pendidikan masa depan dan persekolahan khususnya sebagai tangan-tangan
peradaban masa depan.
Kumpulan Artikel Teknologi |
Hubungan Teknologi dengan Pendidikan
,
Era modern sekarang ini merupakan zaman trennya teknologi, banyak teknologi berkembang pesat dimana-mana, Dinegara kita
Indonesia teknologi sangat diminati tentunya ini sangat menguntungkan pasar
global untuk menjual produk terbarunya ke Indonesia.
Kumpulan
Artikel Teknologi | Hubungan Teknologi dengan Pendidikan, artikelsobat.blogspot.com merpakan
blog personal saya yang akan membahas mengenai perkembangan teknologi di dunia,
ke depan saya akan mengumpulkan artikel-artikel teknologi yang bermanfaat buat
sobat baca di rumah,kost,sekolah,warung,perpus dll.
Oke langsung saja saya akan
membahas mengenai Hubungan Teknologi dengan Dunia Pendidikan di Indonesia ,
Salah satu manfaat teknologi adalah sebagai media edukasi atau pembelajaran.
Ya, dengan adanya teknologi, sistem penyampaian edukasi menjadi lebih menarik.
Sistem pembelajaran dengan konsep teknologi ini dapat kita temui di beberapa
taman hiburan atau tempat rekreasi di Indonesia, salah satunya ada di Jawa
Timur Park 1 yang terletak di kota Malang. Di sini kita dapat menemukan wahana
sejenis Holiday Technology
bernama Science Centre Kimia & Biologi. Di wahana ini, terdapat perpaduan antara
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan berbagai alat peraga yang ada dan bisa
langsung digunakan. Selain itu juga ada wahana Outdoor Science Center atau
Taman Fisika yang juga menyuguhkan ilmu-ilmu fisika yang dikemas dengan
teknologi terkini. Salah satu alat peraga adalah yang cukup menarik perhatian
adalah Generator Van de Graff. Dengan menyentuh silinder utama generator Van de
Graff ini, maka rambut dan bulu kita akan berdiri. Bagaimana bisa? Generator
Van de Graff ini terdiri dari kubah logam, sisir logam bawah dan atas, serta
silinder logam dan silinder politena yang dihubungkan oleh sabuk karet(Kumpulan
Artikel Teknologi | Hubungan Teknologi dengan Pendidikan)
Cara kerjanya adalah dengan
menggunakan teknologi kelistrikan yaitu dengan mengalirkan arus listrik dan
menggerakkan motor generatornya. Akibatnya silinder politena berputar dan
menggerakkan sabuk karet dan membuatnya bermuatan positif. Muatan positif
ini lalu dibawa darii sisir logam bawah ke sisir logam atas hingga menuju kubah
yang membuat kubah juga bermuatan positif. Sabuk karet terus bergerak ke bawah
lagi dan mengulangi proses yang sama.(Generator Van de Graff)Proses ini terus
berlangsung sehingga menghasilkan muatan listrik positif yang banyak di kubah.
Hal ini memicu rambut kita menjadi berdiri jika kita memegang generator Van de
Graff ini. Alat peraga ini tentu membuat siswa menjadi lebih tertarik dalam
mempelajari ilmu kelistrikan. Secara tidak langsung, siswa bisa menikmati
wahana-wahana yang ada sambil mengetahui ilmu muatan listrik.
Kumpulan Artikel Teknologi | Hubungan Teknologi dengan Pendidikan-Keberadaan wahana-wahana ilmu pengetahuan dengan teknologi seperti ini tentunya sangat efektif untuk menunjang pembelajaran siswa. Hal ini bermanfaat sehingga siswa tidak hanya mengerti teori ilmu yang mereka pelajari, namun juga dalam hal praktek langsung. Selain itu, siswa tentu menjadi lebih semangat dan gembira karena wahana-wahana ini juga bisa digunakan untuk refreshing dan bermain. Wahana-wahana ini sebenarnya juga tidak hanya menarik bagi anak-anak kalangan pelajar saja, orang dewasa juga bisa menikmati kecanggihan teknologi yang dipadu dengan ilmu pengetahuan ini. Dan tentunya keberadaan wahana-wahana ini bisa dijadikan destinasi alternatif saat hari libur tiba karena selain bisa refreshing, kita juga bisa belajar dan menambah wawasan yang ada.
Selain wahana-wahana yang ada di tempat rekreasi, teknologi media pembelajaran sebenarnya juga bisa dilakukan di sekolah-sekolah. Sistem yang dilakukan bisa melalui sistem pembelajaran online ataupun media interaktif. Sistem pembelajaran dengan teknologi seperti ini sudah dilaksanakan di beberapa sekolah-sekolah favorit.
Sistem online atau E-Learning mungkin yang paling sering digunakan. Dengan ini guru tak harus bertatap muka dengan siswa-siswa untuk menyampaikan materinya. Cukup megirim tugas lewat email atau memasang informasi di web, siswa akan dapat membukanya lewat komputer dengan koneksi internet, baik di sekolah maupun saat di rumah. Selain itu, peran jejaring sosial juga tidak bisa dianggap remeh. Jejaring sosial seperti Facebook atau Twitter juga bisa berperan sebagai tempat sharing ilmu dan diskusi, sehingga pembelajaran tidak hanya dilakukan di sekolah saja.
Sedangkan untuk pembelajaran lewat media interaktif, kita bisa memanfaatkan fasilitas LCD proyektor dengan menggunakan file PDF, presentasi Power Point atau animasi Flash untuk menyampaikan materi yang dipelajari. Tentu siswa tidak akan mudah bosan dengan sistem belajar tersebut dibanding ketika guru menerangkan materi dengan panjang lebar di depan kelas. Kita juga bisa memanfaatkan perangkat multimedia lainnya seperti video, musik dan animasi untuk lebih menarik siswa dalam kegiatan belajar.
Teknologi Cerdas Untuk Pendidikan Masa Depan
(Pembelajaran dengan teknologi LCD proyektor)-Keberadaan wahana-wahana edukasi dan sistem pembelajaran berbasis teknologi ini tentu membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Terutama untuk wahana-wahana edukasi teknologi yang akan meningkatkan daya serap siswa akan ilmu yang dipelajari. Namun untuk mencoba wahana-wahana edukasi berbasis teknologi, para pelajar ini harus mengunjunginya di taman rekreasi yang harga tiketnya tidak bisa dibilang murah. Selain itu keberadaannya hanya tersebar di beberapa kota besar saja sehingga tidak semua siswa bisa mencobanya.
Inovasi baru perlu dilakukan untuk mengatasinya dengan menghadirkan wahana-wahana berbasis teknologi ini di sekolah-sekolah atau minimal di tiap-tiap kota. Mungkin ini akan memakan biaya yang cukup besar, namun terkadang investasi dengan dana besar diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
(Salah satu wahana edukasi berbasis teknologi)-Artikel Teknologi Berkaitan di Dunia Pendidikan,Keberadaan wahana-wahana edukasi yang berbasis teknologi ini tentu akan membuat siswa semakin semangat dalam belajar. Dan jika inovasi tersebut dijalankan, maka tiap siswa di seluruh wilayah bisa memanfaatkan fasilitas wahana edukasi tersebut dengan maksimal. Selain itu, siswa juga bisa mengisi hari liburnya dengan mengunjungi wahana-wahana edukasi ini. Tentu ini lebih bermanfaat dibandingkan tempat-tempat wisata lainnya.
Dengan banyaknya teknologi-teknologi yang bisa digunakan untuk wahana dan media pembelajaran, tentu kita berharap agar dunia pendidikan Indonesia bisa menjadi lebih baik lagi. Diharapkan dengan wahana-wahana rekreasi dan wisata yang berbasis edukasi dan sistem pembelajaran yang lebih modern tersebut dapat mencetak individu-individu yang pintar, cerdas, kreatif, dan berkarakter. Dan harapannya tentu saja untuk mewujudkan masa depan pendidikan yang lebih cerah dengan teknologi yang ada dan terus berkembang ini.
Kumpulan Artikel Teknologi | Hubungan Teknologi dengan Pendidikan-Keberadaan wahana-wahana ilmu pengetahuan dengan teknologi seperti ini tentunya sangat efektif untuk menunjang pembelajaran siswa. Hal ini bermanfaat sehingga siswa tidak hanya mengerti teori ilmu yang mereka pelajari, namun juga dalam hal praktek langsung. Selain itu, siswa tentu menjadi lebih semangat dan gembira karena wahana-wahana ini juga bisa digunakan untuk refreshing dan bermain. Wahana-wahana ini sebenarnya juga tidak hanya menarik bagi anak-anak kalangan pelajar saja, orang dewasa juga bisa menikmati kecanggihan teknologi yang dipadu dengan ilmu pengetahuan ini. Dan tentunya keberadaan wahana-wahana ini bisa dijadikan destinasi alternatif saat hari libur tiba karena selain bisa refreshing, kita juga bisa belajar dan menambah wawasan yang ada.
Selain wahana-wahana yang ada di tempat rekreasi, teknologi media pembelajaran sebenarnya juga bisa dilakukan di sekolah-sekolah. Sistem yang dilakukan bisa melalui sistem pembelajaran online ataupun media interaktif. Sistem pembelajaran dengan teknologi seperti ini sudah dilaksanakan di beberapa sekolah-sekolah favorit.
Sistem online atau E-Learning mungkin yang paling sering digunakan. Dengan ini guru tak harus bertatap muka dengan siswa-siswa untuk menyampaikan materinya. Cukup megirim tugas lewat email atau memasang informasi di web, siswa akan dapat membukanya lewat komputer dengan koneksi internet, baik di sekolah maupun saat di rumah. Selain itu, peran jejaring sosial juga tidak bisa dianggap remeh. Jejaring sosial seperti Facebook atau Twitter juga bisa berperan sebagai tempat sharing ilmu dan diskusi, sehingga pembelajaran tidak hanya dilakukan di sekolah saja.
Sedangkan untuk pembelajaran lewat media interaktif, kita bisa memanfaatkan fasilitas LCD proyektor dengan menggunakan file PDF, presentasi Power Point atau animasi Flash untuk menyampaikan materi yang dipelajari. Tentu siswa tidak akan mudah bosan dengan sistem belajar tersebut dibanding ketika guru menerangkan materi dengan panjang lebar di depan kelas. Kita juga bisa memanfaatkan perangkat multimedia lainnya seperti video, musik dan animasi untuk lebih menarik siswa dalam kegiatan belajar.
Teknologi Cerdas Untuk Pendidikan Masa Depan
(Pembelajaran dengan teknologi LCD proyektor)-Keberadaan wahana-wahana edukasi dan sistem pembelajaran berbasis teknologi ini tentu membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Terutama untuk wahana-wahana edukasi teknologi yang akan meningkatkan daya serap siswa akan ilmu yang dipelajari. Namun untuk mencoba wahana-wahana edukasi berbasis teknologi, para pelajar ini harus mengunjunginya di taman rekreasi yang harga tiketnya tidak bisa dibilang murah. Selain itu keberadaannya hanya tersebar di beberapa kota besar saja sehingga tidak semua siswa bisa mencobanya.
Inovasi baru perlu dilakukan untuk mengatasinya dengan menghadirkan wahana-wahana berbasis teknologi ini di sekolah-sekolah atau minimal di tiap-tiap kota. Mungkin ini akan memakan biaya yang cukup besar, namun terkadang investasi dengan dana besar diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
(Salah satu wahana edukasi berbasis teknologi)-Artikel Teknologi Berkaitan di Dunia Pendidikan,Keberadaan wahana-wahana edukasi yang berbasis teknologi ini tentu akan membuat siswa semakin semangat dalam belajar. Dan jika inovasi tersebut dijalankan, maka tiap siswa di seluruh wilayah bisa memanfaatkan fasilitas wahana edukasi tersebut dengan maksimal. Selain itu, siswa juga bisa mengisi hari liburnya dengan mengunjungi wahana-wahana edukasi ini. Tentu ini lebih bermanfaat dibandingkan tempat-tempat wisata lainnya.
Dengan banyaknya teknologi-teknologi yang bisa digunakan untuk wahana dan media pembelajaran, tentu kita berharap agar dunia pendidikan Indonesia bisa menjadi lebih baik lagi. Diharapkan dengan wahana-wahana rekreasi dan wisata yang berbasis edukasi dan sistem pembelajaran yang lebih modern tersebut dapat mencetak individu-individu yang pintar, cerdas, kreatif, dan berkarakter. Dan harapannya tentu saja untuk mewujudkan masa depan pendidikan yang lebih cerah dengan teknologi yang ada dan terus berkembang ini.
ARTIKEL TENTANG PENDIDIKAN DAN NILAI KARAKTER BANGSA
Nilai-nilai yang
dikembangkan dalam pendidikan budaya dan
karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber berikut ini.
1.
Agama:
masyarakat Indonesia adalah
masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan
individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari
pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara
politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada
nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka
nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa
harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang
berasal dari agama.
2.
Pancasila:
negara kesatuan Republik Indonesia
ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan
yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan
dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD
1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi
nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik,
hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan
mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan,
kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga
negara.
3.
Budaya:
sebagai suatu kebenaran
bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat
yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu.
Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu
konsep dan arti dalam komunikasi
antaranggota masyarakat itu. Posisi budaya yang
demikian penting dalam kehidupan masyarakat
mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan
karakter bangsa.
4.
Tujuan Pendidikan Nasional:
sebagai
rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara
Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan
pendidikan di berbagai jenjang dan jalur.
Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai
kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan
pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan
pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Berdasarkan keempat sumber nilai itu,
teridentifikasi sejumlah nilai untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa
sebagai berikut ini.
Tabel
Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Nilai
|
Deskripsi
|
1.
Religius
|
Sikap
dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan
pemeluk agama lain.
|
2.
Jujur
|
Perilaku
yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
|
3.
Toleransi
|
Sikap
dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat,
sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
|
4.
Disiplin
|
Tindakan
yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
|
5.
Kerja Keras
|
Perilaku
yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan
belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
|
6.
Kreatif
|
Berpikir
dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
|
7.
Mandiri
|
Sikap
dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas.
|
8.
Demokratis
|
Cara
berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai samahak dan kewajiban dirinya
dan orang lain.
|
9.
Rasa Ingin Tahu
|
Sikap
dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas
dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
|
10.
Semangat Kebangsaan
|
Cara
berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
|
11.
Cinta Tanah Air
|
Cara
berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik,
sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
|
12.
Menghargai Prestasi
|
Sikap
dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna
bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
|
13.
Bersahabat/ Komuniktif
|
Tindakan
yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan
orang lain.
|
14.
Cinta Damai
|
Sikap,
perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman
atas kehadiran dirinya.
|
15.
Gemar Membaca
|
Kebiasaan
menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan
bagi dirinya.
|
16.
Peduli Lingkungan
|
Sikap
dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam
yang sudah terjadi.
|
17.
Peduli Sosial
|
Sikap
dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat
yang membutuhkan.
|
18.
Tanggung-jawab
|
Sikap
dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
|
Artikel
Pendidikan Karakter
Pentingnya pendidikan
berkarakter untuk pembangunan bangsa agar lebih maju dan segera bangkit
dari keterpurukan. Program pendidikan
karakter dapat dinilai sebagai suatu upaya yang sangat strategis dan tujuan
kedepannya untuk membuka pintu bagi bangsa ini agar bisa lebih maju dan tidak
ketinggalan dari bangsa lain.
Bagaimana jadinya jika bangsa ini
tidak mengedepankan pendidikan
dan pembangunan karakter bangsa, juga tidak ada daya juang yang kuat yang di
dorong dari dalam diri tiap anak bangsa yang mempersatukan pemerintah dan
rakyat.
Karena pentingnya pendidikan
berkarakter maka kita harus mengetuk pintu semua elemen yang ada pada
bangsa ini agar memiliki berkomitmen menjalankan Pendidikan
berkarakter sebagai bagian yang teramat penting yang adapat menjadi jati diri
bangsa. Karakter yang selama ini mementingkan diri sendiri, mementingkan
kelompok atau golongan sendiri harus segera ditinggalkan. Kalau tidak negara
Indonesia berada di ujung tanduk.
Seperti yang sudah di bahas
sebelumnya dalam topik Artikel
Pendidikan sebelumnya mengenai artikel Pendidikan
Karakter . Adalah sebuah Yayasan Jati Diri Bangsa yang memiliki
komitmen ingin membangun karakter bangsa akan turut ambil bagian memberi
arah pendidikan yang memiliki karakter yang saat ini kembali digaungkan oleh
pemerintah Indonesia.
Tempat yang paling tepat untuk
mendidik putra-putri
Indonesia memiliki kepribadian yang berkarakter adalah di sekolah.
Sekolah merupakan tempat yang sangat strategis untuk memulai pendidikan
karakter.
CARI DAN
BACA LEBIH LENGKAP
untuk sekilas topik Artikel Pendidikan Karakter ini di daftar
kategori kumpulan
artikel » pendidikan
untuk menemukan info dan artikel selanjutnya tentang Artikel Pendidikan
Karakter
Cara Belajar Matematika Kreatif yang Sensional
Belajar matematika selama ini membosankan. Tetapi Paman APIQ telah merancang matematika yang mempesona, mengagumkan, dan sensasional. Tidak pernah berhenti, Paman APIQ dan seluruh tim terus melakukan riset untuk menemukan cara belajar matematika yang lebih kreatif dan sensasional.
Dalam forum training APIQ, salah satu yang menarik adalah proses
belajar menarik akar kubik (akar pangkat 3). Peserta biasanya tidak pernah
terbayangkan bahwa ia akan mampu menghitung
akar kubik dari 884.736 = … … …
Hanya beberapa menit belajar APIQ, seorang ibu rumah tangga pun
akhirnya dapat menghitung akar kubik di atas hanya dengan melirik. Dan para
ibu-ibu itu semakin kagum ketika mereka mencoba membuat latihan soal yang lebih
rumit lagi. Tetapi mereka selalu berhasil menyelesaikan dengan baik.
Tentu saja, Paman APIQ memanfaatkan kekuatan matematika modern:
matematika diskrit. Dengan pemahaman penuh Paman APIQ memperlakukan dengan adil
bilangan bulat, irasional, atau bilangan lain. Dengan konsep matematika diskrit
ini Paman APIQ mencoba merancang pengalaman belajar matematika yang lebih asyik
lagi.
1. Berhitung cepat dengan lirikan dan tutup mata.
Paman APIQ sedang membuat beragam kartu berhitung cepat. Akar
kubik dan akar kuadrat menjadi salah satu tema paling seru. Siswa yang telah
terlatih dapat menjawab soal yang ada pada kartu hanya dengan melirik kartu
tersebut. Padahal soal dalam kartu cukup sulit, misal:
akar kubik dari 531.441 = … … …
Di balik kartu ada tulisan kecil yang merupakan kunci jawaban.
Setelah seorang anak menjawab maka pemegang kartu dapat mengecek apakah jawaban
siswa tersebut benar atau salah.
Pada tingkat yang lebih mahir siswa tidak boleh melirik soal.
Tetapi siswa tersebut dapat menjawab dengan mata tertutup. Pemegang kartu
dipersilakan membacakan soal. Kemudian siswa dengan mata tertutup akan
melakukan perhitungan dengan sangat cepat.
Sangat mengagumkan.
2. Geometri Pythagoras semakin mengagumkan.
Seorang wartawan bertanya ke saya,
“Bagaimana prospek bisnis kursus matematika?”
“Sangat bagus!” jawab saya.
“Bagaimana prospek bisnis kursus matematika?”
“Sangat bagus!” jawab saya.
Tetapi seperti kita lihat beberapa kursus aritmetika mulai
gulung tikar? Memang berbeda! APIQ adalah kursus matematika sejati bukan
sekedar kursus berhitung atau aritmetika saja. Jika kursus berhitung dengan
alat memang dapat saja semakin pudar. Tetapi kursus matematika sejati seperti
APIQ justru semakin dibutuhkan masyarakat modern.
Saat ini APIQ mulai mengembangkan sayap ke luar pulau Jawa yaitu
ke Lampung. Sekitar dua tahun ke depan APIQ berencana akan membuka cabang di
Singapura atau Kuala Lumpur. APIQ adalah matematika sejati yang mengajar
aljabar, geometri, aritmetika dan perkembangan mutakhir matematika modern.
Teori Pythagoras adalah salah satu kajian dalam geometri
segitiga siku-siku. Paman APIQ juga menyiapkan kartu-kartu permainan yang
membuat anak-anak mampu menghitung teori Pythagoras ini hanya dengan lirikan
bahkan dengan mata tertutup bagi yang mahir. Cobalah…pasti sangat mengagumkan.
3. Aljabar kreatif Otak Kanan dengan lirikan dan tutup mata
Agar lengkap, Paman APIQ juga menyiapkan latihan kartu aljabar.
Proses umum eliminasi dan substitusi dapat kita sederhanakan dengan pendekatan
kreatif otak kanan. Bagi anak yang mahir maka dapat menyelesaikan problem
aljabar ini hanya dengan melirik dan akhirnya dengan tutup mata sekali pun.
Semua proses pembelajaran yang mengagumkan di atas dapat kita
rancang karena mendasarkann matematika pada konsep matematika modern:
matematika diskrit. Paman APIQ menghimbau agar para pendidik, guru, dan orang
tua juga memanfaatkan konsep matematika diskrit dalam proses pembelajaran
sehingga lebih menyenangkan. Matematika diskrit telah teruji semakin hebat
dengan berkontribusi pada kemajuan teknologi komputer, teknologi digital, dan
teknologi internet.
Bagaimana menurut Anda?
Salam hangat…
(angger; agus Nggermanto: Pendiri APIQ)
(angger; agus Nggermanto: Pendiri APIQ)
Sumber:
KEARSIPAN
Arsip ialah suatu kumpulan
catatan yang disimpan secara sistematis karena mempunyai suatu kegunaan agar
setiap kali diperlukan dapat secara mudah dan cepat ditemukan.
Istilah lain dari arsip ialah
segala sesuatu yang berkenaan dengan penyimpanan segala surat yang meliputi
korespondensi, surat-surat instruksi, surat edaran, akte. Atau singkatnya arsip
adalah pembendaharaan surat-surat termasuk di dalamnya surat-surat yang telah
dijadikan buku atau kitab, baik mendani benda-benda surat maupun mengenai
tempat penyimpanan surat-surat.
Kata arsip berasal dari bahasa
Belanda “Archief” yang artinya simpanan dan dalam bahasa Inggris “File”.
Dalam bahasa latin “Archievum” yang berarti penyimpanan (gedung
penyimpanan) surat-surat, peraturan-peraturan, undang-undang, dll.
Terdapat dua macam arsip,
1. Arsip surat keluar
2. Arsip surat masuk
Adapun tempat untuk menyimpan
arsip disebut “MAP” dengan berbagai macamnya, antara lain:
1. Stopmap Folio untuk menyimpan
surat yang akan ditandatangani oleh
kepala.
2. Snelhecter Map untuk menyimpan
surat-surat berharga seperti kwitansi, nota pembelian dan sebagainya.
3. Order Map. Ini dua macam:
a.
Yang besar berukuran 28.5 x 34.5 cm untuk
menyimpan laporan daftar gaji, dll.
b.
Yang kecil berukuran 28.5 x 17.5 cm untuk menyimpan surat-surat berharga
seperti kwitansi, nota pembelian dan sebagainya.
A. Sistem Kearsipan
Ada dua macam sistem kearsipan
1. Berdasarkan “nomor
surat” ialah dimana surat disimpan berdasarkan urusannya masing-masing seperti:
surat-surat yang berhubungan dengan keuangan diarsipkan sesuai dengan arsip
keuangan.
2. Berdasarkan
perihal ialah kearsipan dimana penyimpanan surat-surat itu berdasarkan perihal
surat.
Kerusakan Lingkungan Karena Peristiwa Bencana Alam
Artikellingkunganhidup.com – Menurut penyebabnya, kerusakan lingkungan dapat terjadi akibat peristiwa bencana alam dan factor manusia.Kali ini kita akan membahas tentang kerusakan lingkungan karena peristiwa bencana alam.
Akibat gempa bumi dan atau tsunami
Gempa bumi merupakan peristiwa bergesernya lempengan bumi d daratan maupun dasar laut yang merambat ek permukaan bumi. Gempa bumi disebabkan oleh aktifitas gunung merapi atau vulkanik maupun aktifitas tektonik sepanjang jalur-jalur rawan bencana. Gempa bumi yang berpusat di dasar laut dapat menyebabkan tsunami atau disebut gelombang pasang besar dan mampu menghancurkan wilayah pesisir.
Gempa bumi yang berpusat tidak jauh dari kota atau pusat permukiman penduduk akan mengakibatkan kerusakan besar seperti berikut
- Hentakan gempa yang besar dapat emngakibatkan tanah longsor, bangunan roboh atau retak
- Merusak bangugnan waduk atau tanggul sehingga air meluap dan bajir besar
- Menyebabkan kebakaran karena rusaknya installasi bangunan
- Tanah, jalan raya atau jembatan merekah atau ambruk
- Memakan korban jiwa makhluk hidup karena tertimpa reruntuhan atau tersapu oelh gelombang tsunami
Bada silikin atau disebut juga angin topan yan gterjadi dapat menghancurkan segala objek yang dilaluinya. Badai silicon yang berkekuatan besar mampu melewati daerah secara lebih luas. Apabila melewati daratan dan teruitama perukiman penduduk mengakibatkan kerusakan besar.
Akibat letusan gunung merapi
Gejala alam seperti letusan gunung merapi terjadi karena aktifitas magma di dalam perut bumi dan biasanya terjadi dengan disertai gempa. Kita hanya dapat memprediksi terjadinya letusan gunung berapi.
Letusan gunugn berapi tentu menimbulkan kerusakan-kerusakan lingkungan seperti berikut.
- Abu bulkanik dan awan panas yang mengancam keselamatan jiwa makhluk hidup
- Aliran lahar atau lava panas dapat menghanguskan apapun yang dilalulinya serta mendangkalkan sungai, Apabila disertai hujan, kemungkinan banjir pun tidak dapat dihindari.
- Setelah dingin, bekas aliran lava ini akan membeku dan membatu, diaman tentu tidak dapat kembali diolah menjadi lahan pertanian yang maksimal.
- Roboh atau musnahnya bangunan , jalan, jembatan dan sebagainya, akibat aliran lava panas dan atau akibat gempa vulkanik yang menyertainya
Cara Menerapkan Konsep 5 R
Dalam istilah lingkungan konsep 5 R sudah sering Anda dengar atau mungkin kali ini baru Anda dengar. Konsep 5 R sendiri berasal dari 5 kata dalam bahasa Inggris yaitu Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali), Recycle(Mendaur Ulang), Replace (Menggunakan kembali) dan Replant (Menanam Kembali).Istilah – istilah ini sering disebutkan dalam upaya melestarikan lingkungan hidup. Untuk dapat diterapkan, berikut ini dijelaskan tentang konsep 5 R.
1. Recycle
Recycle atau mendaul ulang adalah kegiatan mengolah kembali atau mendaur ulang. Pada perinsipnya, kegitan ini memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut. Contohnya adalah memanfaatkan dan mengolah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos.
2. Reuse
Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai. Sebagai contoh, kantong plastik atau kantng kertas yang umumnya didapa dari hasil kita berbelanja, sebaiknya tidak dibuang tetapi dikumpulkan untuk digunakan kembali saat dibutuhkan. Contoh lain ialah menggunakan baterai isi ulang.
3. Reduce
Reduce atau Pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang dapat menguarangi produksi sampah serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Contoh menggunakan alat-alat makan atau dapur yang tahan lama dan berkualitas sehingga memperpanjang masa pakai produk atau mengisi ulang atau refill produk yang dipakai seperti aqua galon, tinta printer serta bahan rumah tangga seperti deterjen, sabun, minyak goreng dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi bertumpuknay sampah wadah produk di rumah Anda.
4. Replace
Replace atau Penggantian adalah kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu barang atau memakai barang alernatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali. Upaya ini dinilai dapat mengubah kebiasaan seseorang yang mempercepat produksi sampah. Contohnya mengubah menggunakan kontong plastik atau kertas belanjaan dengan membawa tas belanja sendiri yang terbuat dari kain.
5. Replant
Replant atau penamanan kembali adalah kegiatan melakukan penanaman kembali. Contohna melakukan kegiatan kreatif seperti membuat pupuk kompos dan berkebun di pekarangan rumah. Dengan menanam beberapa pohon, lingkungan akanmenjadi indah dan asri, membantu pengauran suhu pada tingkat lingkungan mikro (atau sekitar rumah anda sendiri), dan mengurnagi kontribusi atas pemanasan global.
Dengan menerapkan konsep 5 R yang telah dibahas, kita dapat ikut serta dalam melestarikan dan memlihara lingkungan agar tidak rusak atau tercemar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar